Pengaruh Jenis Filter dan Kepadatan terhadap Kadar Glukosa Darah dan Pertumbuhan Bobot Benih Pangasionodon hyphophthalmus pada Sistem Resirkulasi
DOI:
https://doi.org/10.56869/clarias.v3i2.391Keywords:
Sistem Resirkulasi, Pertumbuhan Bobot, Patin Siam, Kadar Glukosa DarahAbstract
Pendederan benih patin siam (Pangasionodon hyphophthalmus) yang dilakukan secara intensif seringkali belum
mencapai target yang diharapkan. Kematian ikan diawali dengan stres pada ikan sebagai respon fisiologisnya,
energi yang dibutuhkan untuk beradaptasi melawan stres merangsang mobilisasi glukosa ke dalam darah. Salah
satu sumber stres bagi ikan pada budidaya adalah kualitas air pemeliharaan. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui tingkat stres pada benih patin siam terhadap kualitas air pada pemeliharaan sistem resirkulasi melalui
pengukuran kadar glukosa darah. Penelitian menggunakan benih uji patin siam dengan bobot awal 62,74±25,17
mg yang dipelihara selama 21 hari menggunakan beberapa sistem resirkulasi dengan jenis filter berbeda (faktor
A) pada dua kepadatan tebar yang berbeda (faktor B). Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan kadar glukosa
darah benih patin siam pada akhir pemeliharaan dipengaruhi oleh faktor A (P(0,003)<0,05). Faktor B dan faktor
interaksi keduanya (faktor A*B; jenis filter*padat tebar) tidak mempengaruhi peningkatan kadar glukosa darah.
Parameter pertumbuhan bobot tidak dipengaruhi oleh faktor A, faktor B, dan faktor A*B. Laju pertumbuhan bobot
spesifik tertinggi 11,18±0,22% pada perlakuan R1.12.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
CC Attribution-ShareAlike 4.0